Selasa, 17 September 2019

Samarinda, 17 September 2019


hanya cerita biasa.
sebelum aku bercerita, aku ingin memberi tahu kalian bahwa aku adalah mahasiswa semester v.
hari ini aku mengajar dua orang murid. yang mana murid pertama itu adalah perempuan, dan murid kedua itu laki-laki.
yang satu SD yang satunya SMP.
jelas kedua orang ini tidak bisa disamakan. KARNA SUDAH PASTI BERBEDA.

muridku yang SMP ini bukan murid seperti pada umumnya. karena menurut aku dia agak istimewa.
saat tadi aku ngajar, aku selalu tidak sabar dengan apa yang akan dia lakukan dengan soal tersebut. "dia bisa atau tidak" mengerjakan soal itu.
dan ternyata muridku ini tidak bisa mengerjakan tugasnya. padahal sebelumnya sudah pernah saya ajarkan. alasan utama muridku "lupa". OK thats fine kalau dia lupa. saya bisa memancing materi itu agar ingatannya kembali. tapi ternyata hal itu tidak berhasil.

terkadang saya bingung, hal-hal yang sering terjadi pada siswa yang sering lupa ini apa penyebabnya ?
apakah penyebabnya itu dari guru yang tidak "becus" mengajarinya ?
atau karna itu disebabkan oleh siswa itu sendiri ?

Kita tida bisa menyepelekan orang lain, tapi saya selalu berkata didalam hati "masa hal yang kseperti tiu saja tidak bisa?!". tetai memang iya! 
ada siswa yang sudah SMP tapi penjumlahan dan pengurangan itu masih belum terlalu lancar. 

jujur saat lihat murid kita tidak bisa mengerjakan hal yang mudah itu rasanya (sedih, bingung, kecewa).... 
apa hal itu karena guru sudah berekspetasi tinggi terhadap siswanya (?) sehingga guru merasa (sedih, bingung, kecewa). tapi.... mau giana namanya guru sudah pernah mencoba untuk menjelaskan, tetapi pada saat ujian tidak bisa. bahkan itu hanyalah soal biasa. 



Selasa, 19 April 2016

Open Letter for Mr. Syahrie Jaang, SH, Msi

Assalamu’alaikum wr.wb
Dear Mayor of Samarinda, Mr. Syahrie Jaang, SH,Msi

Best regard from us, we hope you always be in a good condition and always have the spirit to develop this city in order to make Samarinda become a better place for living. We also send our prayer to you and your family, in hope that you are given the fortitude to deal with several sharp criticism from society who want to make Samarinda become a better city.
First of all, we would like to intoduce ourselves. I am Amalia Firdausya Putri Purnomo and Elmerilia Faridhatijannah are high school student from SMA Negeri 10 Samarinda, through this letter we would like to convey an issue which is faced by society about infrastructure development in Samarinda, particularly regarding the flyover construction which is located in 4-way intersection of Air Hitam.

As we know that the flyover construction which is located in 4-way intersection of Air Hitam that has been worked on since early 2013 still has not finished until now, April 2016. The delay time that happens continuously on this flyover construction has caused several problems towards our society.  Those problems are :
1.     Congestion
Number of vehicles that pile up day by day around flyover construction due to narrowness of the street can not be avoided and eventually this condition lead us into congestion.
2.     The increasing number of accident
Many accident that endanger the lives of drivers, especially motorcycle riders, frequently occurred around the flyover construction area.
3.     Filthy environment
There are so many remnants of construction materials that was not cleaned, such as gravel, sand, which is easily to be found by motorists who is passing through the area around Flyover.
4.     Lack of parking space
The existence of the stores which are located around flyover construction have a parking lot, but due to the narrow area, this condition make people quite difficult to park their vehicles freely when they want to take a visit to the stores. This thing also caused the surrounding area of flyover looks increasingly small and crowded.

From all of the problems that we have conveyed above, we demand a firm action from the government to monitor the performance of worker on this flyover construction which still has not been finished and we hope that the government will pay attention to this case attentively. In the beginning, we were promised that the construction of flyover will be finished in early 2016. But unfortunately, our people need to face disappointment because of delay time which is incompatible with the schedule that has been set. The limitation of funds may be a resistor factor to the development of flyover.  Therefore, we hope that all the funds allocated for the construction of a flyover is used optimally and focused only for the construction of Flyover. We hope the contractors will work according to the schedule and be more careful in constructing Flyover. Because we have known before that the middle span of flyover had fallen down due to the foundation of flyover that wasn’t strong enough. It also led to delays on construction flyover completion schedule and caused large amount of additional costs to lift up the middle span and to re-create the fallen foundation.

This thing should be used as an evaluation to the contractor and workers so that something like this won’t happen again in the near future. As we know, the situation of local finance has not improved enough, therefore omissions by workers should be minimized immediately so that we don’t need to face the shortage of funds in the construction of flyover again.
The honorable Mayor of Samarinda, you have made a promise that this Flyover could have been used on mid-April 2016. However, if it still can not be done within period of time that has been promised, then it means that you already let us down for a second time. Therefore, we hope that the government will give strict sanctions if  delay time on the construction of Flyover happens again. We also hope that the contractors and workers have to be more disciplined in their work. That’s all what we can convey to you and once again, I hope you can fulfil your promise this time.

Sincerely,
Amalia F.P & Emerilia Faridhatijannah

Senin, 11 Januari 2016

Fall in love

Hi guys ? Kalian pernah gak merasakan "Fall in love" atau yang namanya "Jatuh cinta" ? Pasti pernah dong ya kalian semua merasakan hal itu. Jatuh cinta itu mudah, tetapi sulit untuk mengungkapkannya. Katanya sih kayak "kentut", kentut itu kalau ditahan sakit, tetapi kalau di keluarkan itu malu, iya gak sih (?)
Banyak tanda-tanda kamu sedang jatuh cinta, misalnya:

  1. Kamu suka senyum-senyum sendiri,
  2. Kamu suka terbayang-bayang dirinya,
  3. Kamu deg-degan kalau dekat sama dia,
  4. Kamu cemburu apabila dia bersama yang lain,
  5. Kamu senang bila digoda atau diganggu olehnya
  6. Kamu mulai rindu dia
  7. Kamu ingin mengetahui segalanya tentang dia
  8. Kamu ingin berusaha tampil "OK" di hadapannya
Tapi setiap orang berbeda-beda cara untuk jatuh cinta terhadap lawan jenisnya. Kalau kalian sedang jatuh cinta terhadap seseorang, kalian harus pintar-pintar untuk mendapatkan hatinya. Karna tidak gampang untuk mendapatkan hati seseorang. Mungkin, atau sebaiknya sebelum kalian mengungkapkan perasaan yang kalian punya, kalian harus memastikan bahwa "dia" tidak memiliki pacar dan "dia" juga suka sama kalian.

Minggu, 03 Januari 2016

Wisata Pulau Yogyakarta

Indonesia adalah negara yang letaknya di Asia tenggara yang dilintasi oleh garis khatulistiwa. Yang dimana negara ini memiliki ciri khas yang unik, contohnya : Indonesia adalah negara kepulauan, Indonesia adalah negara yang memiliki berbagai macam suku dan budaya, Negara yang memiliki penduduk beragama Islam terbesar di dunia, Negara yang diapit oleh 2 samudra dan 2 benua, dll. 

Indonesia memiliki cerita sejarah tersendiri, yaitu Indonesia telah bebas dari penjajahan selama 70 tahun. Indonesia telah dijajah oleh Jepang dan belanda selama 350 tahun (3.5 abad). Para pahlawan bekerja keras, agar Negara Indonesia bebas dari jajahan. Dan akhirnya pada tanggal 17-Agustus- 1945 Indonesia merdeka dari jajahan. selama dijajah oleh ke-dua negara tersebut, Indonesia banyak memiliki peninggalan-peninggalan yang bersejarah, contohnya: Candi, Kitab-Kitab terdahulu, Prasasti ,Masjid, Istana, dan gedung atau bangunan bersejarah lainnya. Peninggalan-peninggalan tersebut tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Misalnya, di Kota Yogyakarta, disana banyak tempat-tempat peninggalan bersejarah, contohnya :

Keraton Yogyakarta (Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat )
Keraton Yogyakarta ini didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I (Pangeran Mangkubumi ) pada tahun 1755. Keraton ini menjadi garis imajiner yang merupakan garis lurus yang menghubungkan Gunung Merapi dengan Pantai Parangtritis.

Loji
Loji adalah benteng besar peninggalan Belanda di Indonesia. Loji tertua ada di di Yogyakarta, yaitu Benteng Vredeburg. Benteng Vredeburg ini dibangun pada tahun 1776- 1778, dan benteng ini dibangun untuk mengawasi gerak-gerik Keraton pada masa tersebut. 
 

Stasiun Tugu
Stasiun Tugu ini adalah stasiun terbesar di Yogyakarta, stasiun ini dibangun pada tahun 1887. Awal mulanya stasiun ini dibangun sebagai alat transportasi penimpang dan hasil bumi di Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan. 

Masjid Kotagede
Masjid Kotagede ini adalah masjid tertua di Yogyakarta, masjid ini dibangun pada tahun 1640. Di masjid Kotagede terdapat mimbar kayu berukiran indah hadiah dari adipati Palembang untuk Sultan Agung.

Taman Sari 
Taman Sari ini adalah salah satu situs bekas taman atau kebun istana Keraton Ngayogyakarta HadiningratTaman Sari ini adalah tempat pemandian dulunya, yang dipilih oleh Sultan Yogyakarta untuk menenangkan diri bersama keluarga.

Candi Borobudur 
Candi ini adalah peninggalan kerajaan Dinasti Sailendra, yang selesai dibangun pada abad-8. Candi Borobudur ini adalah candi Budha terbesar di dunia.



Ke enam bangunan tersebut adalah bangunan peninggalan bersejarah yang dimiliki oleh Indonesia yang letaknya di Pulau Yogyakarta. Tidak hanya bangunan diatas saja yang ada di Yogyakarta, tetapi masih ada yang lainnya. Bangunan- bangunan tersebut memiliki cerita tersendiri. Tidak hanya di Kota Yogyakarta yang memiliki bangunan bersejarah ada Gedung Sate yang letaknya di Bandung, Lawang Sewu yang letaknya di Semarang, dll. 

Indonesia juga banyak tempat wisata yang harus kita kunjungi, agar kita mengetahui bahwa negara Indonesia adalah negara yang kaya akan sejarah-sejarah yang harus kita ketahui dan pelajari. Jadi, sebelum kalian memutuskan untuk liburan keluar negeri, lebih baik kalian liburan di dalam negeri dahulu. Karena wisata dalam negeri tidak kalah menarik dengan luar negeri, selain itu kita dapat menambah wawasan (pengetahuan) tentang sejarah negara Indonesia.

Minggu, 27 Desember 2015

Sahabat yang hilang

Hallo semua !!, hari ini aku mau bercerita tentang seseorang yang selalu ada, dia sahabat ku dari SMP kelas 2. Sahabatku ini laki-laki, inisialnya dia "F"

Hai ? Apa kabar ? Apa kamu masih ingat sama aku ? Atau kamu sudah lupa sama aku ?
awal kita bertemu pada saat kita duduk di kelas 2 SMP. Awalnya wali kelasku yang mengatur posisi duduk kami semua, mungkin niat wali kelasku agar kita semua berbaur. pada saat itu wali kelasku menyuruh  "F" untuk pindah tempat duduk yang berada di samping kiri ku. Dan aku sempat kaget, karena aku tidak mau duduk di samping cowok, apalagi belum saling kenal dan belum terlalu dekat. Dan aku sempat meminta wali kelasku untuk tidak menempatkan "F" di sebelahku, tetapi wali kelasku hany tertawa, dan mengabaikan permintaanku itu. Hari demi hari ternyata dia (F) orangnya asik, pintar, baik, kalem sama perempuan, dan dia itu sabar, Lama kelamaan aku sama dia jadi dekat, dan apapun yang aku perlukan aku pasti meminta bantuannya, dan diapun langsung memberikan apa yang aku butuhkan. Setiap hari aku pasti sama-sama dia, kemanapun aku pergi pasti sama dia. Entah kenapa aku sama dia seperti seseorang yang tidak dapat dipisahkan. Karena kedekatan kita, setiap orang yang melihat kita sedang berjalan berdua, orang tersebut pasti bertanya "pacaran kah kalian berdua ?" tetapi kami berdua tidak perduli dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Sampai orang tuaku pun bertanya apakah aku pacaran sama "F", kami berdua tidak pacaran, kami hanya berteman itulah jawaban yang aku berikan kepada orang tua ku ketika bertanya tentang "F". Tidak terasa kami sudah naik ke kelas 3 SMP. Dan kelas kita berdua berbeda, tetapi kelas kita berdua hanya bersebelahan. Walaupun kita sudah tidak satu kelas lagi, tetapi kita masih bareng-bareng kalau pergi kemanapun.
Sampai akhirnya kita sudah lulus dari SMP. Beberapa hari setelah lulus kita masih komunikasi. Kita memilih SMA yang berbeda, dan jarak SMA kita itu berjauhan. Hingga kita sudah mulai aktif masuk SMA, kita berdua sudah hampir lost-contact. Pada suatu saat dia mengunggkapkan perasaan yang dia miliki semenjak SMP, dia mengungkapkannya kepadaku. Dan akupun kaget, aku tidak menyangka kalau dia ada perasaan ke aku. Tetapi aku tidak menjawab perasaan itu, karena aku hanya menganggap dia hanya sahabatku tidak kurang dan tidak lebih.
Pada saat aku sudah mulai berusaha untuk menyayanginya, dia sudah memiliki kekasih. Dan akupun kecewa mengetahui hal tersebut. Dan aku menyesal, aku menyesal kenapa aku tidak sadar dari dulu kalau dia punya rasa yang lebih terhadapku. Semenjak itu aku sama dia tidak pernah berkomunikasi lagi, karena dia memiliki pacar. Dan aku tidak ingin merusak hubungan mereka.
Yang aku inginkan saat ini, kita kembali bersama, kembali menjadi sahabatku yang selalu ada. aku tidak menginginkanmu lebih. Aku cuma ingin itu

Kamis, 13 Agustus 2015

My opinion about kebaya





Tittle Issue:
In many parts of Indonesia, the kebaya is seen as a strong nationalistic symbol and has been strongly supported as a symbol of identity for Indonesia women by prominent figures throughout the nation’s history.
Recently, this traditional dress has become recognized internationally as it is used as the unifrom for flight attendance (stewardesses) on Singapore Airlines, Malaysia Airlines, and Garuda Indonesia. 

In people believe, kebaya is traditional dress that believed from Tiongkok in hundred years before and spread to another country, like Malaka, Jawa, Bali, Sumatra and Sulawesi. Especially in Indonesia, kebaya has special design that reflect Indonesia culture, like kebaya from Central Java that use R.A Kartini’s kebaya design, that really feflect women’s elegances.

And Indonesia’s people now, not care about kebaya development, because many modern fashion enter in Indonesia, like k-pop style, harajuku style, etc.

We think, kebaya is the one of traditional dress that world wide. We must be proud about that. In the past, kebaya is used for wedding and the design still simple. But in modern perion, kebaya has many changed for the design. Many designer made the new kebaya’s design, like Anne Avantie, and Adjie Notonegoro.

In our opinion, we must show how the kebaya’s from Indonesia because in Singapore and Malaysia Airlines, they used kebaya’s too as uniform for flight attendance (stewardesses). We really appreciate with that, because kebaya to be famous in several country. But if they want take kebaya’s design from indonesia, we’re disagree, because Indonesia has special design for the kebaya.

And from this issue,conclusion are keep kebaya. So that Indonesia has the special design for kebaya, and we can do variation method like organize event wearkebaya, wear kebaya when have important event like Kartini Day’s and the other. We can also give a contest to young generation for design kebaya, so Indonesia has a lot design for kebaya Indonesia. And created dress model kebaya, so Indonesia has type dress kebaya.








Elmerillia FaridhatiJannah

Kamis, 14 Mei 2015

Narrative text

The Blowpiper

Once upon a time, lived a young skilful man in Bangka Island. He was expert at using blowpipe, especially for hunting. He had never missed even a single shot, always pointing to the target, and catching to the prey directly. It was no wonder, then,the whole called him as a blowpiper. Besides, he also could cure the sick, blending various proper plants for those who need medicines. Such skills are inherited and passed down by his beloved father.
One day, the head village Pak Raja came to the house of the blowpiper, asking to him to chase away the fold of wild boars that entered and ruined his growing paddies. Pak Raje told the blowpiper that his father once owed him amount of money, the blowpiper took the job, though he would not be paid after completing the job.
In the next day, the blowpiper prepared his tools, brought some food, and went to the Pak Raje’s field. Arraving at the location, the blowpiper spread his mat on which he put a box for burning incense, praying to the Deities, and the Menternau (God of Boar). It was his usual ritual before commencing his hunt for the boar. In his prayer, the blowpiper asked the Menternau to stop the boars coming to the field, otherwise hi would kill the boars. Afterwards, the blowpiper watched the field and did some patrols to every sides. He did this until mid night. Three days passed, he still not found any suspicious movements of attacks from the boars. Though such save situation, the blowpiper kept monitoring the field, making sure him-self that the boars would not ruined the field. He was known for his responsibility.
Entering the seventh day of his work, the blowpiper noticed a suspicious movement from the far distance. He walked to the source of voice where he saw a fold of bier trying to enter to the field of Pak Raje. Those boars jumped the rocky fences made by Pak Raje. Seeing that, the blowpiper rushed to hide behind a big tree with a blowpipe in his hand. He noticed the boars, waiting the right time to blowpipe them. When the fold of boars runied the paddies, the young man pointed his blowpipe toward one of the boars that was closest to him. Slowly, he blowpiped a boar, catching a left side of the boar. Soon after that, the fold of boars run outside the field and disappeared from the young man’s view. He has wondered by what just happened.
“Hmmmm... I have blowpiped one of them, it must hurt it.” said the blowpiper curiously.
“Why they still can run ?” asked the young man to himself.
When the day dawned, the young man went along the blood of the boar he shoot last night. The blood pointed to the middle of jungle. He kept following the sprinkling of the blood until it ended in front of a big cave covered with dense bushes. Slowly, the young man entered the cave, checking what would be inside. Full of surprise, the young man found a beautiful bloody lady laid on a soft bed, surrounded by some other good looking ladies. One of them was an old lady, the mother of the fainted woman.
“Hey young man! Who are you ?” asked the old lady astoundingly.
“I am the blowpiper,” answered the young man friendly.
“What’ve brought you here young man?” asked the mother, wondering to the young man’s answered.
“I am looking for my lost needle. It was stuck to a wild boar,” explained the young man to the old lady, trying to convince about the reason for coming to the cave.
“The stuff you are looking for is on my daughter?” asked the young man in full of surprise.
“You know my young man.... The boar that you blowpiped last night is in fact my daughter’s manifestation,” explained the old women sadly.
The old woman’s explanation surprised the blowpiper.
“So... All of you are the boars that i saw last night?” asked the young man.
“What you have said is right young man,” answered the old woman softly.
“I didn’t mean to... I am so sorry to hear that. I would not do that if i knew that the boars were you,” apologized the young woman.
“Never mind,” said the old woman. “Forget all about that. The most important thing right now is how to release the needle from my daughter’s body,” added the old woman sadly.
“Yes, i’ll try to take the needle, stop the bleeding and cure your daughter immediately. But... I need your help. Can you find for me some leaves of  keremunting and pound it until soft,” explained the blowpiper politely.
In a few moment, the old woman ordered the ladies to search for the leaves asked by tghe blowpiper.
“These are the leaves that you have asked,” said the old woman to the blowpiper, handing over the leaves of keremunting.
The blowpiper prepared everything for the medicine. He took some stuff from his pocket, and started compounding the leaves wiht other plants. Then, he came closer to the beautiful lady, uncovered the blanket, found the needle in her body. Saying some praying and mantras, the young man took the needle slowly, remived it from tye body. Then, he covered the wounded skin with his medicine made of keremuning leaves to stop the bleeding.
In a short time, the wound of beautiful woman recovered, leaving no traces.
“Now, she has recovered. Let me go home now. Later may be we can meet again,” said the young man politely.
“Yes my young man... I have something to you, as my expressionn to thank you. You have done the best for my lovely daughter. This ancasement contains turmeric, nyatoh fruitleaves of simpur, and jering fruit. All of this is for you. But, don’t open it until youre in home. Remember that my young man, said the old woman while giving the encasement.
“Yes, i’ll remember that,” said the young man convincingly, leaving the cave.
Arriving at his home, the blowpiper quickly opened the encasement. What a surprise, the young man found anything else, other than what the old woman described. The encasement contained some jewelries like gold, diamonds, and other precious stones.
“Wow..... What a precious stuff!” expressed the young man.
“I’ll be a very rich man in this region,” murmured thye young man happily.
In the next tomorrow morning, the blowpiper sold all his precious stuff to a rich merchant in his village. He used all the money he got from the selling to purchase a field, garden, house, and paid all debt his father had owed to Pak Reje.
Since then, the whole people in the region knew that news, that the blowpiper became a very rich man. This news was also heard by Pak Reje. He intended to be like the blowpiper.

One day, Pak Reje borrowed the blowpipe from the young man to hunt a boar in his own field. On the way, he met with a boar, then shoot it withthe blowpipe. Like the young man , Pak Reje followed the blood left by the bloody boar until he entered the cave. It was like what happened  with the young man. Pak Reje was asked to cure the bleeding woman, but he could do that as he had no skill at medicine like the young man. As he could not do that, tens of boards attacked him, making him bleeding and seriously wounded. He attempted to find the way to home. Walking lamently, he finally could arrive at his home and felt fainted as he could not bear the paint.
The oldest daughter of Pak Reje informed what happened to her father to the blowpiper. Hearing the bad news, the young man rushed walking to Pak Reje’s house to help him. With seven leaves of different trees, the young man tried to compound a special medicine and stop the bleeding of Pak Reje. He burnt an incase, mentioned the whole body of Pak Reje like his hand, body, and foot. When the incense smoked, he mentioned the name of Pak Reje. Suddenly, Pak Reje could move his body, hand, and foot. The young man wipe Pak Reje’s face with his hand. Finally, Pak Reje could make it and recovered from the serious injury he had.
After thinking about what he had been trough, Pak Reje realized the bad intention that he thought. He was forced by the greedy to be a richer than before.
“Thank you young man. You have cured my wound. I am so sorry to force you to take care my field. To reedem my fault, would you marry my youngest daughter. After that, i’ll appoint you to be the next head village. Would you accept my offering?” asked Pak Raje to the blowpiper.
“Pak Reje, thank you for the offering. I would like to accept that. It’s my pleasure to be your son in law,” answered the young man happily.
“Well then we should inform this happy news to the people in this region. I’ll tell my staff to bring the news to the people,” said Pak Reje.
A week after that, the marriage between the blowpiper and the daughter of Pak Reje was held lavishly. Many art performances were played to enliven the day. Pak Reje, his family, and all people were happy with the marriage. The blowpiper was a very polite and kind person, and the daughter of Pak Reje was a beautiful woman. At the end of ceremony, Pak Reje installed the blowpiper as the next head village, replacing him who had become older. The newly wed live happily ever after, and the people lived in prosperous, harmony and justice under the rule of the new head village, the blowpiper.


Structure
1. Orientation color of  purple
2. Compilcation color of black   
3. Resolution color of  blue

The story from Bangka Belitung
The story about Folklore
The ending are “Pak Reje know that action to the blowpiper it’s bad (not good), so Pak Reje apologize to the blowpiper. And than the blowpiper as husband from the Pak Reje’s daughter” 
The lesson of story are, a lot of lesson in the story:
We must help the other people, without see “who is he/she?” not see different of shapped.
Don’t lie for the other people, because that someone don’t know what happend
Want admit if wrong 




EF